It's Blogging Timeeeeee ! ! !

"Makanya jangan pelit..."

Begitu petikan kalimat yang terlontar dari seseorang kepada saya beberapa hari yang lalu. Hal ini bermula sewaktu si oknum sedang membuka hadiah dari rekanan kerjanya seusai meeting. Hadiah tersebut berupa barang elektronik mungil penyimpan data. Dan ternyata sebelumnya dia memberikan sesuatu yang sama pada salah satu temannya.

Entah mengapa saya hanya tersenyum dan tidak berkomentar apapun. Dalam benak saya sempat terlintas, "nich orang apa nyindir saya yah?". Mungkin dia tahu kalau selama ini saya tidak ikut dalam "iuran" untuk lembaga zakat yang ada majalahnya :) di tempat saya bekerja. Saya memang sengaja tidak ikut karena saya tidak sreg.
Dalam hati ada terbersit rasa jengkel, "suka-suka saya donk, mau pelit mau engga toh urusan saya.. memangnya saya kalau memberi harus laporan ke dia atau pak erte.. huh... "

Saya tetap diam dan melanjutkan pekerjaan saya sambil berpikir, terserahlah orang mau beropini atau berkomentar apa tentang saya. "Only me who know who i am".

Back to topik ...

Setelah searching2, pelit alias bakhil atawa stingy berarti "Giving or spending reluctantly" [keseganan untuk memberi].

Saya kembali berpikir, apakah pelit itu hanya dibatasi dalam materi? saya rasa tidak. Tidak menolongpun bisa berarti pelit, tidak ramahpun bisa berarti pelit de el el dech..
Terpikir lagi olehku [bolak balik koq mikir :P], itu tadi kan konteksnya dengan hubungan antar manusia? bagaimana dengan pelit kepada Allah? let's talk about it, beyond this story..

Petang itu sudah memasuki waktu shalat maghrib dan seorang oknum bergegas ke kamar mandi dan mengambil air wudhu. Setelah sampai di mushola, wah ternyata pak kiai sudah melakukan i'tidal untuk rakaat pertama. Nah si oknumpun berleha-leha sambil toleh kanan kiri menunggu pak kiai bangkit untuk memulai rakaat kedua. Catcha!!,... nah lo nah lo... kenapa si oknum tidak langsung ikut barisan makmum saat pertama datang? kenapa malah nunggu rakaat kedua?. Apa yang terjadi seandainya pada saat oknum datang pak kiai sudah pada posisi i'tidal rakaat ke-tiga? tentu langsung ikut barisan dalam sholat kan?.

Percaya atau tidak, diakui atau tidak.. bahkan kepada Tuhan pun kita pelit, sekedar menyisihkan beberapa menit untuk menyembah-Nya kita terkadang enggan. Dalam memperoleh rejeki pun sama, terkadang kita pelit untuk mengucapkan syukur Alhamdulillah untuk memuji-Nya.

"Ya Allah, Ajari Kami Untuk Selalu Ingat Kepada- Mu, Bersyukur & Khusyu' Beribadah"(Al Hadits)

Siang ini, itung-itung sambil take a rest.. baca majalah yg tergeletak di atas meja saya. Tidak tahu asal muasal majalah tersebut koq bisa nongol dengan manis di meja saya. Ada salah satu artikel yang menarik...

Judul : "Suasana kerja, nuansa wisata"

Kutipannya kira-kira sebagai berikut ...
Seorang bos suatu perusahaan berpendapat bahwa "tetap bugar dalam bekerja adalah kebutuhan yang sangat mendasar". Menariknya, dengan manajemen yang super ketat karyawan yang bekerja di tempat beliau tetap merasa enjoy. Beliau sadar "kalau karyawan tidak enjoy, tidak akan produktif, cenderung mengeluh dan tidak lama langsung sakit".

"Kalau karyawan sudah enjoy maka karyawan tidak sabar untuk segera berangkat ke kantor. Sehingga semangat karyawan datang ke kantor adalah untuk berwisata. Akhirnya ketika karyawan pulang kerja, bertemu dengan keluarga di rumah tidak membawa ketegangan atau masalah dari kantor. Jadi 24 jam wisata terus!!".

Wah.. kalau bisa begitu asik sekali nich!, bisa 1010 terus kondisinya ;). Apakah ada yang ingin mengikuti jejak Bos dalam majalah tersebut?

- - tekadang menjadi plagiat pun sah-sah saja, kalau konteksnya seperti tulisan di atas - -

Posting kali ini temanya tentang menangis..
Sebuah kata yang kalo sudah dipatch kan dengan kata cowok atau lelaki atau pria, pasti komennya idihhhh..... amit-amit dech...
Entah dari mana asal muasalnya sudah menjadi rahasia umum kalau "makhluk mars" tersebut [secara tidak tertulis] "dilarang" nangis.. harus tegar.. mandiri bla bla bla...
Beda lagi bawaannya sama "makhluk venus" yang memang sudah menjadi maklum khalayak umum ndak tabu banget kalo gampang nangis...

Padahal kalo menurut saya menangis buat cowok maupun cewek adalah hal yang sah-sah saja...
Karena walaupun menurut sebagian teman-teman saya orangnya selalu ceria dan kelihatan tegar, aslinya toh juga makhluk yg nagisan... [ horee merdeka... mengakui kelemahannya :P]..

Eit tapi tunggu dulu, menurut "yuk darmi".. menangis kan ada dua.. ada tangis bahagia dan tangis gembira .. hehehe... salah dink... yang satunya tangis sedih .. ihik hihik...
Tapi kalau saya menagisnya biasanya mangkel .. frustasi sama lagi bahagia atau terharu...

So.. menangis ndak harus pas lagi tidak 1010 kan??? ^_*

teng tong teng treng terereng....

Kira-kira begitulah tone incoming sms dari hape butut nan keramat saya... kata teman-teman saya yang hapenya sudah canggih-canggih, ringtone saya bunyinya kayak ringtone penjual es hihihi...

Alkisah.. [cieee..] akhir-akhir ini saya sering dapat sms dari nomer-nomer yang tidak dikenal, isi smsnya kira-kira seperti ini templatenya :

dari mr. juntrunk salam buat genk abcde.. teman-teman di blabla. Minta lagu Peterpanci - yang terdalang.. n buat penyiarnya salam manis ...

kirain sich teman-teman yang lagi iseng mo ngerjain.. ech selidik punya selidik ternyata nomerku emang mirip sama nomer salah satu radio di kota sebelah :)) [cuman beda digit belakangnya doank :P]

kalo sekali dua kali sich ndak papa.. ini sudah berkali-kali beranak sungai, but tak cuekiin aja dech... tp yg paling sebel kalo dah miskol miskol gtu dech....

dasar SMS ndak 1010 :P

Kata 1010 [baca : sepuluh sepuluh] didapat sewaktu saya lagi berpergian ke suatu tempat bersama rombongan...
Waktu itu sedang membicarakan tentang makanan (sate .red). Nah waktu itu teman-teman bilang kalau sering mengidap darah rendah.. [harap maklum, karena kita2 satu rombongan memang kuli..]. Ditengah seru-serunya ngobrol, saya bilang kalau tekanan darah normal itu biasanya 110 eh la dalah.,.. ternyata saya yang lemot [topiknya sudah ganti ternyata :P dan teman2 saya dengarnya saya bilang 1010 ], yach harap maklum dech karena waktu itu saya kebagian tempat duduk di mobil yg paling belakang [bukan bemper loh yaaaa...]...

Jadi dechh.. saya diledekin ma teman2 kalau saya lagi ndak 1010 alias lagi ndak normal.. heheh...

Kalau dalam pelajaran biner ada juga 1010 [baca : satu nol satu nol] yg jika di desimalkan nilainya 10. Angka yang biasanya berarti sempurna ^_^... alias sangat normal :P

Tapi 1010 bisa juga True - False - True - False, artinya hidup ini pilihan antara "iya" dan "tidak", jangan pernah melakukan dengan setengah-setengah ataupun ragu. Kata pak ustad sich kalau ragu-ragu itu seringkali akibat godaan setan. Biasanya orang yang ragu itu juga tidak tegas ^_^. So.. yang iya-iya aja dech... [atau malah yang tidak-tidak saja] ;).

Nah di blog ini saya akan posting tentang 1010 (normal tidaknya kondisi saya :P) serta lingkungan disekitar saya hihihi....

Have a nice reading :P

[ ternyata sulit sekali kalau mau posting dengan bahasa yg baik (walaupun kadang kurang benar :P). Imbas dari keseringan chat dan memakai bahasa gaul ^_^ ]